Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

PERTANIAN TERINTEGRASI, SEBUAH KEHARUSAN

Oleh ; Wayan Supadno/Pak Tani Negara kita pangsa pasar kebutuhan pupuk ribuan trilyun per tahunnya, sebaliknya potensi pupuk berasal dari alam baik organik maupun hayati/mikroba juga di atas 100 juta ton/tahun. Tapi, kita impor bahan pupuk kimia dan pupuk kimia jadi siap tabur juga ratusan trilyun per tahun nya. Sesungguhnya, jika kita bijak cerdas mengelola saling kait mengkaitkan antara satu dengan yang lain yang ada di sekitar kita tak perlu impor besar besaran dan rutin jangka panjang, apalagi jika kita impor jumlah besar pupuk kimia yang mahal tapi secara bersamaan kita juga ekspor jumlah besar bahan baku pupuk kekinian sehat ramah lingkungan berkelanjutan yaitu pupuk organik misal serbuk kelapa ( _cocopeat_ ) ke negara negara yang patuh dengan ajaran ilmu pengetahuan yang sebenar benarnya. Jika kita audit secara umum pada sektor dominan misalkan Kelapa Sawit, kebutuhan pupuk NPK Kimia  selama ini antara 6 sd 9 kg/pohon/tahun, dengan harga sekitaran Rp 8.000/kg dan rerata populasi